Monday, 15 April 2013

WAYANG IN SYMPHONY 2012



Pergelaran musik simfoni ”Wayang in Symphony” akan digelar Orkes Simfoni Jakarta pada 24 November di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Pergelaran yang merupakan kerja sama Yayasan Lontar dan Orkes Simfoni Jakarta ini menampilkan konduktor Yudianto Hinupurwadi dan komposer Joko ”Lemazh” Suprayitno. Memadukan wayang dengan simfoni bisa dibilang sebagai terobosan budaya menarik. Ada keberanian bereksperimen dan mungkin ini baru pertama digarap di Indonesia.
”Symphony poem”
Wayang in symphony mungkin merupakan perpaduan kata yang belum pernah terdengar. Yudianto Hinupurwadi mengakui, dalam praktiknya memadukan wayang dan simfoni sangatlah tidak mudah. Wayang berasal dari akar budaya Jawa dengan dasar pentatonik. Di sisi lain, simfoni berasal dari budaya Barat dengan dasar diatonik. Metrik tangga nada yang berbeda. ”Akan tetapi, di situlah daya tarik sekaligus tantangannya,” kata Yudi yang sejak 1986 menjadi konduktor Orkes Simfoni Jakarta (OSJ).
Gamelan Jawa yang sifatnya klenengan dan ilustratif harus tampil solistik dimainkan oleh sebuah orkes simfoni instrumen musik Barat yang biasa memainkan karya-karya Mozart, Beethoven, Bach, dan lain sebagainya.
Yudi mengaku ini sebuah tantangan berat. Bagaimana tidak, sebuah orkes simfoni yang diatonis harus ”menerjemahkan” gending Jawa yang pentatonis. Maka, dicarilah cara atau jalan tengah, yaitu bentuk symphony poem, puisi simfoni, yang lebih bebas, berbeda dengan bentuk simfoni yang sudah tertentu aturannya.
Untuk lebih menjawakan orkes simfoni tersebut, ditambahkan instrumen kendang Jawa serta tampilnya fungsi seperti ”dalang” yang akan bersuluk atau menarasikan situasi dalam cerita. Peran seperti dalang itu dipegang oleh aktor/sutradara teater Jose Rizal Manua. Akan tampil pula pesinden atau vokalis dalam karawitan Jawa.
Karya ini bersifat eksperimen karena belum pernah ada yang mengerjakannya. Seperti halnya sebuah karya eksperimental, kemungkinan timbulnya pro dan kontra tidak bisa dihindari. Namun, satu hal yang perlu dicatat, pro dan kontra adalah isyarat adanya proses apresiasi dari publik. Satu hal lagi, kalau tidak sekarang dimulai, kapan lagi gagasan wayang in symphony itu diwujudkan—dan bukan sekadar diwacanakan.
”Wahyu Makutharama”
”Makutharama” mungkin sebuah judul yang asing dalam pergelaran orkes simfoni yang biasanya memainkan karya komponis dunia, seperti Mozart, Beethoven, Bach, dan sebagainya. Orkes Simfoni Jakarta kali ini mementaskan komposisi berdasar gamelan Jawa untuk mengiringi lakon wayang ”Wahyu Sri Makutharama”.
Gagasan lakon tersebut muncul dari Kestity Pringgoharjono selaku Direktur Eksekutif Yayasan Lontar, yang kemudian disambut dengan ”berani” oleh Neneng Rahardja, Presiden Direktur Orkes Simfoni Jakarta. Lakon ”Wahyu Makutharama” bicara tentang kepemimpinan yang berani, tegas, adil, bijak, dan bertanggung jawab.
Tersebutlah di Padepokan Kutorunggu, Begawan Kesowosidhi yang merupakan jelmaan Sri Kresna. Kresna adalah titisan Dewa Wisnu. Pemelihara dunia itu membeberkan makna Wahyu Makutharama kepada yang ”terpilih”, yaitu Raden Arjuna. Dengan demikian, diharapkan anak-cucunya akan mampu menjadi raja kerajaan Hastinapura. Untuk itu, mereka harus memiliki sifat-sifat kepemimpinan seperti digambarkan delapan sifat alam: matahari, bulan, bintang, langit, angin, air, api, dan bumi yang disebut Hasta Brata atau delapan laku utama.
Hasta Brata akan menjadi dasar dari penggarapan karya oleh Joko. Karya akan terdiri atas sepuluh bagian, yaitu introduksi, watak matahari, watak bulan, watak bintang, watak angkasa, watak angin, watak samudra, watak api, watak bumi, penutup.
Mendekatkan dua budaya
Seperti halnya Yudianto, Joko juga mengaku mendapat tantangan berat dalam membuat komposisi. Pasalnya, ia belum pernah membuat puisi simfoni atau symphony poem. ”Jadi, terus terang saya mengalami kesulitan untuk menerjemahkan watak dan karakter Hasta Brata,” kata Joko.
Tidak kalah sulit dan menantang bagi Joko adalah menginterpretasikan musik gamelan ke dalam orkestra (musik Barat) karena masing-masing mempunyai akar budaya yang berbeda. Akan tetapi, sebenarnya ada fakta menarik di balik tantangan itu, yaitu Joko sudah mengenal gamelan sejak kecil. Selain itu, ia juga mendapat pendidikan musik Barat dari Sekolah Menengah Musik dan Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta.
Meski demikian, estetika dan cara memperlakukan masing-masing sangatlah berbeda, antara lain pada durasi pertunjukan dalam pergelaran wayang yang relatif panjang, sekitar tujuh jam. Jika ditransfer apa adanya ke dalam orkestra mungkin akan menjadi membosankan dan terasa kurang pas.
Begitu juga sebaliknya, dalam musik gamelan tidak dikenal konduktor seperti dalam musik Barat. Dalam karawitan biasanya yang menjadi panutan atau pengatur irama adalah kendang. Sementara irama atau tempo dalam musik Barat sudah ditentukan terlebih dahulu oleh sang komponis.
Ada beberapa jenis gending yang bisa diterjemahkan ke dalam orkestra, seperti lancaran, ketawang, dan sampak. Joko berusaha memasukkan irama tersebut ke dalam orkestra meskipun tidak bisa sama. Dalam komposisi tersebut, ia berusaha meminimalisasi alat musik gamelan ke dalam orkestra. Ia memasukkan unsur gamelan tidak secara apa adanya, tetapi lebih ke spirit dan pendekatan pada interpretasi gamelan.
Meskipun demikian, ada beberapa bagian tertentu, Joko tidak meninggalkan karakter simfoni sebagaimana para komponis memperlakukannya terhadap orkestra. Joko berusaha membuat komposisi sealami mungkin dan berusaha mendekatkan dua budaya Barat dan Timur ke dalam komposisi. (Frans Sartono) 

 Wayang in Symphony 2012


Konduktor
Yudianto Hinupurwadi adalah alumnus Akademi Musik Indonesia. Pada tahun 1980 dia meneruskan pelajaran di Royal Dutch Conservatory for Musik di Den Haag, Belanda. Sepulang dari Belanda, pada tahun 1986 dia diangkat sebagai Konduktor tetap pada Orkes Simfoni Jakarta.  Dosen di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) pada awal-awal didirikannya dan dosen terbang di ISI Yogyakarta selama 4 tahun, ia juga pernah menjadi konduktor All ASEAN Radio Television Orchestra.
Komposer - Arranger
Joko Sebastian “Lemazh” Suprayitno mendapatkan pendidikan musik sejak tahun 1983 di Sekolah Musik Menengah (SMM) dan ISI Yogyakarta. Sebagai musikus professional, ia memulai karir musik pada saat bergabung dengan Indonesia Wind Orchestra Yogyakarta dan Nusantara Chamber Orchestra.  Sekarang Joko adalah arranger tetap Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO). Ia juga merupakan dosen tetap di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Sutradara
Jose Rizal Manua bergabung dengan kelompok teater Putu Wijaya, Teater Mandiri, pada tahun 1975 dan kemudian bergabung dengan Bengkel Teater (Rendra) pada tahun 1977. Kemudian minatnya meningkat di bidang penyutradaraan dengan mengikuti kuliah penyutradaraan di Fakultas Teater, Institut Kesenian Jakarta. Pada tahun Jose 1986 mendirikan Bengkel Deklamasi; kemudian pada tahun 1988, Teater Tanah Air. Jose sering kali menyutrasarai sandiwara-sandiwara kanak-kanak dan sering pula meraih prestasi dan hadiah. Selain menulis buku, dia juga main dalam film cerita, dan mengajar di Fakultas Teater dan Fakultas Film di Institut Kesenian Jakarta.\










KOMPETISI FOTO dan REMIX LAGU
Memperebutkan hadiah :
- Piala Gubernur
- Tabungan Bank senilai Rp. 34,000,000
- hadiah menarik lainnya!

PERSYARATAN UMUM :
1. Kompetisi terbuka untuk siapa saja yang tinggal di Indonesia
2. Peserta  boleh merupakan individu atau kelompok
3. Formulir pendaftaran dapat diunduh di 
http://www.mediafire.com/?p6dsca8y5ps6na4
4. Peserta harus memenuhi persyaratan dan kondisi lomba
5. Peserta bukan fotografer/DJ profesional, dan tidak sedang terikat kontrak yang terkait dengan perusahaan manapun
6. Semua hasil karya foto/lagu remix yang diserahkan merupakan hasil karya asli dan belum pernah dipublikasikan, dan tidak melanggar hak cipta  orang lain.
7. Batas waktu pengiriman : 17 November 2012
8. Pengiriman karya :
    - Lomba Foto                      : 
photography.wis@gmail.com
    - Lomba Remix Lagu         : 
remix.wis@gmail.com
9. Keputusan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.
10. Hasil pemenang mendapat kesempatan untuk dipamerkan dan  dapat dipublikasikan
11. Hak Cipta akan menjadi milik panitia. Panitia akan mencantumkan nama fotografer/DJ untuk setiap karya yang ditampilkan
12. Peserta yang masuk kedalam 10 besar akan diumumkan H-7 dari acara konser “Wayang in Symphony” dan setiap karya yang masuk ke dalam 10 besar akan di pamerkan di lokasi acara konser “Wayang in Symphony
13. Penganugerahan pemenang akan dilaksanakan pada pembukaan konser “Wayang in Symphony” pada tanggal 24 November 2012.
14. Finalis/10 besar akan mendapatkan tiket gratis menonton konser ‘Wayang in Symphony’.

Komunikasi lain dapat ditujukan ke :

Idea Marcomms :
Rukan Pejaten No. 3
Jl. Pejaten Raya
Jakarta 12510
Telp    : 021-7986066
Email  : wayanginsymphony@gmail.com
KOMPETISI FOTO
Peserta diminta untuk dapat menciptakan hasil fotografi sekreatif mungkin, dengan menerjemahkan konsep ‘Hasta Brata” yang merupakan inti sari lakon Makutharama.

Hasta Brata : Kedelapan simbol kearifan alam semesta, yaitu : matahari, bulan, bintang, awan, bumi, air, api dan angin.

Info lengkap mengenai Hasta Brata dapat dilihat di halaman lain webpage ini, dengan judul ‘Makutharama”, atau dengan meng-klik tombol 'Hasta Brata' dihalaman ini.
PERSYARATAN KHUSUS KOMPETISI FOTO
  1. Peserta boleh merupakan individu atau kelompok.
  2. Peserta harus mengirimkan hasil karya foto dalam bentuk JPEG, di-attach ke email yang dikirim ke alamat email : photography.wis@gmail.com
  3. Resolusi upload maximal : sisi terpanjang 1,024 pixel
  4. Digital imaging : diperbolehkan
  5. Foto dapat berwarna ataupun hitam putih,
  6. Judul email (subject) : nama peserta lomba
  7. Dalam ‘badan email’, harus mencantumkan data peserta lomba :
    • Nama lengkap peserta lomba (individu/masing-masing anggota kelompok) 
    • Nama asal sekolah
    • Nomor telepon dan email yang bisadihubungi

KOMPETISI REMIX MUSIK
Peserta diminta untuk menciptakan hasil kreasi seni musik baru dan modern (Remix), namun dasar inspirasi tembang tradisional bernuansa wayang.

PERSYARATAN KHUSUS KOMPETISI REMIX MUSIK
  1. Peserta diperbolehkan untuk me-remix lagu yang sudah disediakan, dapat diunduh di http://www.mediafire.com/p6dsca8y5ps6na4
  2. Peserta diperbolehkan memasukkan maximal 2 remix.
  3. Semua genre electronic diperbolehkan, selama dapat dimainkan untuk long mix
  4. Lagu yang diremix, dikirimkan dalam bentuk soft copy data WAV 44.100 khz dan 16bit
  5. Remixes yang menggunakan "Uncleared Samples" akan didiskualifikasi. "Uncleared Samples" adalah karya musik, loop atau sample yang mempunyai copyright (Tidak dibuat sendiri)
  6. mengirimkan karya dalam bentuk softcopy yang di-attach ke email, ke alamat : remix.wis@gmail.com
  7. Remix dapat dilakukan dengan software aplikasi apapun.
  8. Contoh cara me-remix : mohon lihat di youtube : Gamelan DJ
http://www.youtube.com/watch?v=ZXpoMDpWKks
 6.  Judul email (subject) : nama peserta lomba
 7.  Dalam ‘badan email’, harus mencantumkan data peserta lomba :
          -   Nama lengkap peserta lomba (individu/masing-masing anggota
              kelompok)
          -   Nama asal sekolah
          -   Nomor telepon dan email yang bisa dihubungi



 
  Media Partners


 
Kompas, 26 September 2012, page 32

Kompas, 30 October 2012
Kompas, 4 November 2012


No comments:

Post a Comment